Thursday, March 15, 2007

Kereta Api oh Kereta Api ...

Industri yang monopoli kerap kali membuat pelayanan konsumennya terbengkalai. Ini merupakan hal yang tidak aneh di industri yang masih 2C (company dan customer). Dengan tidak adanya pesaing (karena sistem monopoli), perusahaan dengan seenaknya bisa menetapkan tarif dan tidak memperdulikan pelayanan terhadap konsumennya. Mereka bertindak sangat arogan dan berpikir "kami kasih pelayanan seperti itu, kalau tidak mau yah sudah, tidak usah pakai". Karena mereka satu-satunya yang memberi pelayanan di bidang itu, mau tidak mau kita sebagai konsumen harus bertahan dengan sikap arogansi perusahaan dan buruknya pelayanan yang diberikan.

Hal ini juga terjadi pada kereta api di indonesia (lebih tepatnya serpong-jakarta). Sebagai salah satu pengguna jasa kereta api, saya merasakan sekali buruk nya pelayanan jasa kereta api tersebut. tetapi sampai saat ini saya masih berusahan bersabar dan menerima pelayanan yang buruk itu, karena belum ada transportasi sejenis yang bisa menjadi pengganti dari kereta api ini (bisa disangkutpautkan tidak adanya pesaing di industri kereta api ini, pesaing disini pesaing yang head-to-head atau apple-to-apple).

Beberapa contoh buruknya pelayanan kereta api ini (yang baru saja saya alami karena pagi tadi saya naik kereta api):
1. Tidak adanya tangga untuk naik ke peron (tempat naik kereta api, mungkin namanya salah). Padahal peron itu tingginya sekitar setengah meter (0,5 meter). Jadi sebagai pengguna kereta api, kita diharuskan untukbisa memanjat peron tersebut. Kita diharuskan mempunyai tubuh yang lentur sehingga bisa naik ke peron tersebut.
2. Selalu ada ketidak jelasan kereta mana yang akan berangkat terlebih dahulu. Sebagai orang yang sudah membeli karcis (untuk kereta ac 8000) menurut saya sangat wajar bisa saya diberikan informasi kereta mana yang akan berangkat terlebih dahulu. Pernah pada suatu waktu saya diberitahukan bahwa kereta yang akan berangkat ada di jalur 1, tapi ternyata yang berangkat terlebih dahulu adalah kereta yang dijalur 3. Apakah begitu buruknya komunikasi antara penjaga loket dengan masinis kereta api?? sehingga untuk mengetahui kereta yang jalan terlebih dahulu saja tidak bisa.
3. Masalah Pintu yang dibuka. Untuk kereta api ac, pintu tidak dibuka setiap saat (pada saat sampai ke stasiun untuk turun dan naik penumpan baru pintu dibuka, pada saat perjalanan pintu tertutup), tapi bukan ini yang menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah pada saat di stasiun (stasiun Serpong), pintu kereta AC (yang saya naiki jam 06.30) tidak dibuka juga padahal itu sudah jam 06.25, tinggal 5 menit lagi menuju keberangkatan. Yang dibuka hanya pintu kecil dekat gerbong masinis (didekat lokomotif) yang berada diujung muka (sangat jauh) dan tidak ada peron (tangga) -nya, padahal bila kereta ac itu mundur sedikit lagi, penumpang dapat dengan mudah naik ke sana (karena peron-nya tidak sampai ke ujung muka kereta tersebut, hanya sampai ke tengah-tengah). Setelah sedikit marah2 dan meminta pintu di buka pada petugas yang mengontrol perjalanan kereta api, pintu akhirnya dibuka, tetapi pintu yang dibuka adalah pintu yang tidak menghadap ke peron (kereta mempunyai 2 sisi, kanan dan kiri, kebetulan yang menghadap ke peron adalah sisi kanan dan yang dibuka adalah sisi kiri). Bagaimana mau naik?? mesti loncat2?? apakah kereta api ini mengajarkan kita untuk jadi pesenam?? Tapi banyak juga orang yang turun peron dan naik loncat ke kereta. Karena saya tidak mau melakukan itu, saya masih tetap marah2 dan meminta pintu di buka. Setelah bercape-cape marah2, akhirnya pintu dibuka juga (30 detik mendekati keberangkatan). pintu yang dibuka adalah pintu kecil di bagian lokomitif. Munculkan tampang masinisnya yang angkuh. bahkan tidak meminta maaf karena telah memberikan pelayanan yang buruk ... karena sudah terburu2, semua penumpang langsung menyerbu dengan sedikit marah2.



Beginilah kehidupan naik kereta api di sini. Jadi untuk orang-orang yang mau naik kereta api. diharapkan untuk bersiap2. Kereta api sudah tidak telat saja sudah bagus. Kita tidak bisa (atau belum bisa) mengharapkan pelayanan yang bagus.... sampai kapan semuanya akan seperti ini?? mari kita menunggu ..